Senin, 05 November 2018

The poem is you

Kamu di mataku itu angka satu
tegak lurus menatapku dengan khidmat
dengan bola mata mu yang hitam pekat
membuatku hampir saja mati beku terhipnotis.

Senyuman mu bahkan membuat mata ku buta sejenak.
tak mampu melihat kearah lain kecuali mata bulat mu itu.
Aku bukan seorang puitis
Hanya saja
Aku selalu suka puisi jika di dalamnya menawarkan kata 'Kamu'



"Aku tak ingin mengejar siapa pun
bagiku cinta itu keikhlasan
bukan paksaan 
Jadi, perihal jodoh
Ku serahkan padanya
Pada yang Maha mengetahui
Siapa dan dimana jodohku"



"Datang saja jika kau ingin
Datang saja jika kau mau
Datang saja jika ingin kau seriusi aku
Namun,
Jika kau hanya ingin bermain
Maaf,
Hati ku bukan taman bermain mu"


"Mungkin ini akibat dari kegagalan
Hatiku makin terasa terbiasa saat di dekati
Tawaku seperti hambar seakan tahu bahwa datangnya hanya sebuah lelucon
Hati ku mati rasa,
Sudah tak takut kecewa
Sudah tak takut terluka
Namun akibatnya,
Aku tak begitu ingin jatuh cinta (lagi)"


"Coba katakan; dimana kapan dan siapa
orang itu
Orang yang mampu 
Membuat aku mengerti,
Bahwa tak setiap laki-laki
Itu sama"


"Harus ku kasih tahu siapa?
Perihal hatiku yang patah
Perihal hati ku yang tlah mati rasa
Perihal air mata ku yang membeku
Kini telah mencair di antara pertengahan malam.
Bahkan,
Di penghujung pagi"


"Tenang saja, perihal kamu 
Masih ada atau tidak
Di hati ini,
Itu sudah tak penting!
Karna pada nyatanya,
Kamu lah penyebab tulisan-tulisanku terlahir"

1 komentar: